Sabtu, 08 November 2014

#PSIKOLOGI MANAJEMEN TUGAS 2




Pengorganisasian Struktur Manajemen

  1. Struktur Pengorganisasian

          Organisasi adalah suatu system yang terbuka, yaitu: Suatu kesatuan keseluruhan yang terorgan isasi, yang terdiri dari dua atau lebih bagian, komponen atau subsistem, yang saling bergantung, yang saling dipisahkan dari suprasistem sebagai lingkungannya oleh batas-batas yang dapat ditemukenali (Kast & Rosenzweig,1974).


   2.  Fungsi Manajemen dalam Pengorganisasian
 
          Semua sepakat bahwa fungsi manajemen digunakan untuk mencapai suatu tujuan perusahaan yang efektif dan efesien . Sebagaimana definisi manajemen yang di kemukakan G.R. Terry, bahwa manajemen adalah suatu proses aktivitas organisasi yang dijalankan untuk mencapai suatu tujuannya.

Actuacting Manajemen
  
1.  Definisi Actuacting
Actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran yang sesuai dengan perencanaan manejerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya menggerakkan orang-orang agarmau bekerja dengan sendirinya atau dengan kesadaran secara bersama-sama untuk mencapai tujuan dikehendaki secara efektif.  

  2.  Pentingnya Actuacting

Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam organisasi. Perencanaan dan pengorganisasian yang baik kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia pada pelaksanaan tugas. Semua sumber daya manusia yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai visi, misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan.
3.   Prinsip Actuacting
 
Menurut Kurniawan (2009) prinsip-prinsip dalam penggerakan/actuating antara lain:
  • Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
  • Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
  • Menanamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
  • Menghargai hasil yang baik dan sempurna
  • Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
  • Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
  • Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya

Mengendalikan Fungsi Manajemen
1.  Definisi Controlling
 
        Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen.
Fungsi ini sangat penting dan sangat menentukan pelaksanaan proses manajemen,karena itu harus dilakukan dengan sebaik-baiknya.
Earl P. Strong (dalam Badrudin, Dr. M.Ag Dasar-Dasar Manajemen) memberikan definisi pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.

2.  Control Sebagai Manajemen

  • Kontrol langsung, yaitu pengendalian yang dilakukan sendiri secara langsung oleh manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan apa yang dikehendaki.
  • Kontrol tidak langsung adalah pengendalian jarak jauh,yaitu melalui laporang yang diberikan bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.
  • Kontrol berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-keslahan yang luar biasa dari hasil atau standar yang diharapkan. Pengendalian ini dikombinaksikan dengan pengendalian langsungdan tidak langsung oleh manajer.
3,.  Tipe-Tipe Control

  • Pengendalian Karyawan (Personel control)
  • Pengendalian Keuangan (Financial control)
  • Pengendalian Produksi (Production control)
  • Pengendalian Waktu (Time control)
  • Pengendalian Teknis (Technical control)
  • Pengendalian Kebijaksanaan (Policy control)
  • Pengendalian Penjualan (Sales control)
  • Pengendalian Inventaris (Inventory control)
  • Pengendalian Pemeliharaan (Maintenance control
Motivasi

1.    Definisi Motivasi


       Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu

2.  Teori- Teori Motivasi
 
  • Teori Tata Tingkat-Kebutuhan
    Teori tata tingkat kebutuhan dari maslow mungkin merupakan teori motivasi yang paling luas dikenal. Maslow berpendapat bahwa kondidi manusia berada dalam kondisi mengejar yang bersinambung. Jika satu kebutuhan terpenuhi, langsung kebutuhan tersebut diganti  oleh kebutuhan lain. Proses berkeinginan secara nonstop memotivasi kita sejak lahir sampai meninggal. Maslow, selanjutnya mengajukan bahwa ada lima. kelompok kebutuhan, yaitu kebutuhan faali (fisiologikal), rasa aman, socsal, harga diri, dan aktualisasi diri.


  • Teori Eksistensi-Relasi-Pertumbuhan
     Teori ini dikenal sebagai teori ERG sebagai singkatan dari Existence, Relatedness,dan Growth needs. Dikembangkan oleh Adlerfer, dan merupakan suatu modifikasi dan reformulasi dari teori tata tingkat kebutuhan Maslow. Aldefer mengelompokkan kebutuhan ke dalam tiga kelompok

a. Kebutuhan eksistensi (existence need), merupakan kebutuhan akan subtansi material seperti keinginan untuk memperoleh makanan, air, perumahan, mebel dan mobil. Kebutuhan ini mencangkup kebutuhan fisiologikal dan kebutuhan rasa aman dari Maslow


b. Kebutuhan hubungan (relatedness needs), merupakan kebutuhan untuk membagi pikiran dan perasaan dengan orang lain dan membiarkan mereka menikmati hal-hal yang sama dengan kita. Individu berkeinginan untuk berkomunikasi secara terbuka dengan orang lain yang paling dianggap penting dalam kehidupan mereka dan mempunyai hubungan yang bermakna dengan keluarga, teman, dan rekan kerja. Kebutuhan ini mencakup kebutuhan sosial  dan bagian eksternal dari kebutuhan esteem (penghargaan)dari Maslow


c.  Kebutuhan pertumbuhan(growth needs), merupakan kebutuhan-kebutuhan yang dimiliki seseorang untuk mengembangkan kecakapan mereka secara penuh. Selain kebutuhan aktualisasi diri, juga mencakup bagian instrinsik dari kebutuhan harga diri dari  Maslow.

  • Teori dua faktor
          Teori dua factor juga dinamakan teori hygiene- motivasi dikembangkan oleh Herzberg. Dengan menggunakan metode insiden kritikal, ia mengumpulkan data dari 203 akuntan dan sarjana teknik. Ia tanyakan kepada mereka untuk mengingat kembali saat-saat mereka merasakan sangat senang atau sangat tidak senang dengan pekerjaan mereka, apa saja yang menentukan rasa demikian dan dampaknya terhadap unjuk kerja dan rasa secara menyeluruh dari kesehatan.

3.   Definisi Motivasi Kerja

      Ernest J. McCormick mendefinisikan motivasi kerja sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

Kepuasan Kerja 


1.  Definisi Kepuasan Kerja

    Wexley dan yuki (1997:98) mendefinisikan kepuasan kerja ialah cara pegawai  merasakan dirinya dan pekerjaannya.

2. Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Kerja
 
Ada 2 faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu factor yang ada pada diri pegawai dan factor pekerjaannya. 

  • Faktor Pegawai
kecerdasan IQ, kecakapan khusus, umur, jenis kelamin, kondidi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berpikir, persepsi dan sikap kerja.
b.       
  •       Faktor Pekerjaan
jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat (golongan) , kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi social, dan hubungan kerja.

3.  Aspek-Aspek Kepuasan Kerja
        
     Luthan (1985) mengemukakan faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan kerja adalah gaji, pekerjaan itu sendiri, promosi, supervisi, kelompok kerja, dan kondisi kerja.
Sumber :

AA. Anwar Prabu Mangkunegara, 2001. Manajemen Sumber Manusia Perusahaan. Bandung :PT Remaja Rosdakarya
Munandar,Ashar Sunyoto, (2008).Psikologi Industri dan Organisasi.Jakarta:Universitas Indonesia 
Badrudin, Dr. M.Ag. (2013). Dasar-Dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
Mulyono. 2008. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. 
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2184012-pengertian-penggerakan-actuating/#ixzz1nfz
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen Edisi Kedua Jilid 1. Jakarta: Erlangga
https _www.google.com_#q=Prinsip+Actuating&start=10




Contoh Kasus Kepuasan dan Ketidak Puasan Kerja

       Beragam kesan indah ditinggalkan Menteri Perindustrian Mohammad Suleman Hidayat. Selama menjabat sebagai menteri, Hidayat dikenal sebagai sosok yang ramah dan menganggap bawahan selaku teman kerja.
       Kesan ini dirasakan Tristanto, Office Boy yang kerap melayani mantan Ketua Kadin Indonesia selama dua periode sejak 2003-2012 itu. Di mata Tristanto, Hidayat adalah menteri yang sederhana dan kerap mengajarkan perbuatan jujur.
"Walau kita OB tapi pak Hidayat menganggap keluarga, tidak ada jarak. Seperti teman saja kalau sedang menyuruh beli makanan, tidak kasar menyuruhnya," ucap Tristanto saat ditemui Tribun di Jakarta, Jumat (17/10).
       Menurutnya, Hidayat kerap memintanya membeli makanan untuk makan siang. Biasanya, saat makan siang, Hidayat meminta pepes ikan, sayur bayam atau sayur asem berikut tempe dan tahu. Makanan siang ala Hidayat itu hanya bisa diperoleh dari warung makan Bubur Sukabumi yang berada di Tebet, Jakarta Selatan.
"Harga sekali membelikan makan siang untuk Bapak sekitar Rp 30 ribu hingga Rp 60 ribu," ujarnya.
       Kesan menyenangkan juga dialami Nurma Satria Maulana. Pria berusia 29 tahun itu menilai, Hidayat berbeda dengan menteri perindustrian sebelumnya. "Pak Hidayat lebih santai dibandingkan sebelumnya, engak kayak bawahan sama atasan aja," ucap Nurma yang juga sebagai OB di Kementerian Perindustrian.
       Nurma mengaku, selama menjadi OB tidak pernah dimarahi oleh Hidayat. Bahkan, walau terkadang suka telat ketika menjalani tugas, Hidayat justru selalu memberi uang sebesar Rp 1 juta saat hari raya Idul Fitri tiba.
"Orangnya baik. Saya doakan pak Hidayat selalu sehat dan sukses dunia akhirat. Saya senang bisa selama menjadi OB melayani pak Hidayat," tuturnya.
       Namun demikian, seorang pegawai di Kementrian Perindustrian yang enggan disebutkan namanya menyebut, Hidayat justru terbilang tidak oke dibanding menteri-menteri perindustrian sebelumnya. Hidayat cenderung pendiam. Yang membuat dirinya geleng-geleng kepala, program memberangkatkan haji untuk karyawan bawahan berprestasi tidak lagi berjalan di masa MS Hidayat.
"Pak Hidayat enggak ada, pak Fahmi selalu berangkatkan haji kepada karyawan bawah yang berprestasi, seperti tidak pernah bolos, tidak lalai menjalankan tugas," urainya.

Analisis :
 
Mohammad Suleman Hidayat. Selama menjabat sebagai menteri, dikenal sebagai seseorang yang mempunyai sikap ramah dan menganggap bawahan selaku teman kerja. Ungkap” Tristanto seorang office boy, yang selama ini bekerja melayani mantan Ketua Kadin Indonesia selama dua periode sejak 2003-2012 itu. Di mata Tristanto, Hidayat adalah menteri yang sederhana dan kerap mengajarkan perbuatan jujur.
Kesan menyenangkan juga dialami Nurma Satria Maulana. Pria berusia 29 tahun itu menilai, Hidayat berbeda dengan menteri perindustrian sebelumnya. "Pak Hidayat lebih santai dibandingkan sebelumnya, engak kayak bawahan sama atasan aja," ucap Nurma yang juga sebagai OB di Kementerian Perindustrian. Nurma mengaku, selama menjadi OB tidak pernah dimarahi oleh Hidayat. Bahkan, walau terkadang suka telat ketika menjalani tugas
Dari contoh kasus diatas dapat disimpulkan bahwa mereka telah mendapatkan kepuasan kerja dalam pekerjaannya
Namun demikian, seorang pegawai di Kementrian Perindustrian yang enggan disebutkan namanya , merasakan hal yang berbeda dengan tristanto dan nurma  ia menganggap  Hidayat justru terbilang tidak oke dibanding menteri-menteri perindustrian sebelumnya. Hidayat cenderung pendiam. Yang membuat dirinya geleng-geleng kepala, program memberangkatkan haji untuk karyawan bawahan berprestasi tidak lagi berjalan di masa MS Hidayat.

Sumber :
 
http://www.tribunnews.com/nasional/2014/10/18/office-boy-sanjung-ms-hidayat



Tidak ada komentar:

Posting Komentar