Senin, 16 Maret 2015

#PSIKOTERAPI TUGAS 2

Perbedaan Psikoterapi dan Konseling


Menurut Sholeh (2008, hal:55), perbedaan antara psikoterapi dan konseling adalah sebagai berikut;
  1. Dilihat dari ruang lingkup; konseling merupakan bagian dari program bimbingan konseling sedangkan psikoterapi ruang lingkupnya berada di luar bimbingan.
  2. Dilihat dari kedalaman; konseling merupakan pencanaan yang rasional, pemecahan masalah berhubungan dengan pemahaman diri dan lingkungan sedangkan psikoterapi memberikan perubahan mendasar dari kepribadian.
  3. Dilihat dari subyek atau sasaran; pada konseling subjeknya adalah individu yang normal dan lebih menekankan individu atau kelompok kecil sedangkan pada psikoterapi subjeknya adalah yang mengalami disintegrasi kepribadian dan lebih mengutamakan individu.
  4. Dilihat dari Orientasi atau pendekatan; konseling lebih menekankan kesinian dan kekinian sedangkan psikoterapi lebih menekankan masa lampau, simbolik dan mengaktifkan kembali alam ketidaksadaran.
  5. Dilihat dari setting; tempat yang dibutuhkan untuk melakukan konseling itu bisa di sekolah, universitas, lembaga layanan masyarakat, organisasi kemasyarakatan sedangkan psikoterapi setting atau tempatnya di klinik, rumah sakit dan praktik pribadi.
  6. Dilihat dari waktu; waktu yang diperlukan untuk konseling relaif terbatas sedangkan psikoterapi waktunya relatif lama (berhari-hari, minggu, bulan atau mungkin tahunan)
  7. Dilihat dari tujuan; konseling bertujuan untuk mengatasi tugas-tugas perkembangan sedangkan psikoterapi bertujuan untuk mengatasi konflik-konflik dalam diri seseorang.

Bentuk-Bentuk Utama dari Terapi
 
  1. Terapi Supportive : Suatu bentuk terapi alternatif yang mempunyai tujuan untuk menolong pasien beradaptasi dengan baik terhadap suatu masalah yang dihadapi dan untuk mendapatkan suatu kenyamanan hidup terhadap gangguan psikisny
  2. Terapi Reeducative : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknya lebih banyak di alam sadar, dengan usaha berencana untuk menyesuaikan diri.
  3. Terapi Reconstuctive : Untuk mencapai pengertian tentang konflik-konflik yang letaknaya dialam tak sadar, dengan usaha untuk mendapatkan perubahan yang luas daripada struktur kepribadian dan pengluasan pertumbuhan kepribadian dengan pengembangan potensi penyesuaian diri yang baru.
 

Sumber:
 
Sholeh, Moh. 2008. Bertobat Sambil Berobat. Jakarta: PT Mizan Publika
Singgih D. Gunarsa Dr. Dkk. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: penerbit BPK Gunung Mulia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar